Zionis Israel Ternyata Punya Perusahaan Kulit Manusia, Diduga Dicuri dari Jasad Warga Palestina
Israel — Negara Zionis Israel benar-benar berperilaku kejam dan di luar batas kemanusiaan.
Tiada henti menggempur habis Gaza, membunuh orang tak bersalah dan menghiraukan kecaman dunia internasional.
Kini beredar fakta Israel ternyata memiliki perusahaan kulit manusia atau bank kulit manusia terbesar di dunia.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med melaporkan, bahwa Israel patut diduga melakukan pencurian organ tubuh manusia warga Palestina yang menjadi korban pembantaian pasukan Zionis.
Dalam laporannya, Euro-Med menemukan fakta, bahwa sejumlah profesional medis menemukan organ-organ vital, seperti hati, ginjal dan jantung, serta koklea dan kornea warga Palestina hilang, setelah jasadnya diserahkan pihak Israel.
Dikutip dari CNBC Indonesia, pada Desember 2023 lalu, Euro-Meda juga melaporkan, bahwa Israel diduga dengan sengaja menggali dan menyita mayat dari kuburan massal yang digali lebih dari 10 hari lalu di halaman al-Shifa.
Sementara itu, Jordan News, kantor berita yang berbasis di Yordania melaporkan, bahwa bank kulit manusia atau perusahaan kulit manusia yang ada di Israel itu ternyata sudah ada sejak tahun 1968.
Awalnya, bank kulit manusia itu difungsikan untuk menyimpan kulit manusia yang nantinya akan digunakan dalam pengobatan luka bakar dan kanker kulit.
Belakangan, Israel yang menjadi negara dengan luas wilayah terkecil mendadak memiliki stok kulit manusia yang begitu banyak.
Inilah yang kemudian memunculkan kecurigaan, bahwa Israel sudah terang-terangan melakukan pencurian kulit manusia dan organ tubuh warga Palestina.
Apalagi, jumlah stok kulit manusia Israel dilaporkan Jordan News lebih banyak ketimbang Amerika Serikat.
Bank kulit manusia yang diawasi langsung oleh militer ini dicurigai kuat sebagai pasar organ terbesar di Timur Tengah.
Bukan Isapan Jempol
Pakar urusan Israel, Anas Abu Arqoub mengatakan, pencurian kulit dan organ tubuh manusia warga Palestina yang dilakukan Israel bukan isapan jempol belaka.
Kata Arqoub, media Israel sendiri mengakui, bahwa terjadi proses pengambilan organ manusia tanpa sepengetahuan keluarga orang yang meninggal dunia.
Jurnalis asal Swedia, Donald Boström pernah dua kali menerbitkan laporan investigasi soal indikasi pencurian kulit manusia dan organ vital masyarakat Palestina korban pembantaian.
Laporan pertama dirilis Donald pada tahun 2001.
Kala itu, Donald menemukan fakta, entitas Israel patut diduga melakukan pencurian organ dari tubuh para martir Palestina.
Berselang beberapa tahun kemudian, Donald kembali merilis temuan serupa.
Dikutip dari Jordan News, pada tahun 2009 di halaman majalah Swedia “Aftonbladet”, Donald melaporkan bahwa Kementerian Kesehatan Israel meluncurkan kampanye nasional untuk mendorong donasi organ pada tahun 1992.
Namun, meskipun demikian, masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara permintaan dan pasokan donasi.
Bertepatan dengan kampanye tersebut, kasus hilangnya beberapa pemuda Palestina dimulai.
Ada beberapa pemuda Palestina yang hilang, tapi kemudian ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa dalam peti mati yang tertutup.
Pihak berwenang Israel memaksa keluarga mereka untuk menguburkan mereka pada malam hari tanpa pemakaman.
Boström mengatakan, “Saya berada di wilayah tersebut pada saat itu, dan pada beberapa kesempatan, pegawai PBB menghubungi saya karena prihatin dengan perkembangan tersebut.
Orang-orang yang menghubungi saya mengatakan bahwa pencurian organ memang terjadi, namun mereka dilarang melakukan apa pun mengenai hal tersebut.”
Sengaja DiculikÂ
Mengutip Tribun-Medan.com, Muhammad Husein Gaza, seorang aktivis Palestina asal Indonesia juga mengungkap hal serupa.
Saat hadir sebagai tamu di podcast Close The Door yang dipandu Deddy Corbuzier, Husein mengatakan praktik pencurian organ dan kulit manusia oleh Israel sudah lama terjadi.
Mereka akan mencari korban dengan ciri-ciri fisik putih, layaknya bangsa Arya.
“Oh, anak ini ganteng putih, tangkep, enggak ada kabarnya. Yang kira-kira Arya. Lalu diambil kulitnya,” kata Husein.
Deddy yang mendengar hal itu sempat kaget.
Husein lantas menegaskan, bahwa Israel memang memiliki perusahaan kulit manusia terbesar di dunia.
“Silakan digoogle deh,” kata Husein pada Deddy yang masih syok.
Husein bilang, kulit manusia warga Palestina itu diambil untuk dijadikan implan.
Kalaupun masih ada yang belum percaya, Husein menyarankan agar pihak lain segera melakukan penelitian sendiri.